tag:blogger.com,1999:blog-30821151816344541892024-02-19T07:43:25.660-08:00proses fotosintesisAna Trisnawatihttp://www.blogger.com/profile/12591586250212615993noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-3082115181634454189.post-82336389069163539662012-02-06T21:05:00.000-08:002012-04-24T05:11:29.839-07:00Fotosintesis dan Energi Kehidupan<br />
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> Fotosintesis
dan Energi Kehidupan</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial,sans-serif;"> TENAGA </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"> matahari biasanya dijadikan
sumber energi alternatif. Aplikasinya sudah bukan sesuatu yang asing lagi,
karena dapat dilihat pada mobil tenaga surya, pemanas air, dan
sebagainya. Tapi bagaimana jika tenaga matahari dijadikan sumber energi
utama? Lompatan revolusioner itulah yang dilakukan sejumlah peneliti dari
Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Amerika Serikat. Mereka berhasil
mengatasi hambatan utama tenaga solar, yakni meningkatkan kemampuan menyimpan
energi yang dapat digunakan ketika matahari tidak bersinar (mendung atau
malam). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Sampai saat ini, tenaga
matahari hanya efektif menjadi sumber energi alternatif di siang hari saja.
Sebab menyimpan energi solar sangat mahal dan tidak efisien. Namun peneliti MIT
berhasil menemukan proses penyimpanan energi solar yang sederhana, murah, dan
efisien.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">’’Ini adalah puncak dari apa
yang kita bicarakan selama bertahun-tahun. Selama ini tenaga solar terbatas.
Sekarang kita telah membuktikan bahwa tenaga solar itu tak terbatas,’’ kata
salah seorang peneliti, Daniel Nocera.</span></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Inspirasi
Fotosintesis</span></h4>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"> Bersama koleganya, Matthew
Kanan, Nocera mengembangkan teknik yang terinspirasi fotosintesis pada
tumbuhan. Mereka mengembangkan proses yang memungkinkan energi matahari dapat
digunakan untuk memisahkan gas oksigen dan hidrogen pada air.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Selanjutnya gas oksigen dan
hidrogen digabungkan kembali dalam sel bahan bakar (fuel cell) untuk
menghasilkan listrik. Komponen utama dari proses ini adalah katalis baru yang
menghasilkan gas oksigen dari air. Sedangkan katalis lain menghasilkan gas
hidrogen yang berharga. Katalis baru terdiri atas logam cobalt, fosfat, dan
elektroda yang ditempatkan di dalam air.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Ketika listrik —apakah dari
sel photovoltaic, turbin angin, atau sumber lainnya— berjalan melalui
elektroda, maka cobalt dan fosfat akan membentuk lapisan tipis pada elektroda
dan gas oksigen yang dihasilkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Apabila digabungkan dengan
katalis lain, seperti planitum yang dapat menghasilkan gas hidrogen dari air,
sistem ini dapat menduplikasi air untuk memisahkan reaksi yang terjadi selama
fotosintesis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">’’Katalis baru bekerja pada
temperatur ruangan, dalam derajat keasaman (pH) air netral, dan amat mudah
dipasang. Makanya, saya tahu hal ini akan bekerja dan sangat mudah
diimplementasikan,’’ kata Nocera.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Tidak dapat disangsikan,
sinar matahari memang memiliki potensi luar biasa sebagai sumber energi untuk
menyelesaikan masalah energi dunia. Sinar matahari selama satu jam saja sudah
mampu menyediakan kebutuhan energi untuk seluruh makhluk sejagat raya selama
setahun.</span></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Penyempurnaan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,sans-serif; font-weight: normal;"> </span></h4>
<h4 style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,sans-serif; font-weight: normal;">james Barber, pemimpin studi
fotosintesis yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengakui kalau temuan
Nocera dan Kanan sebagai lompatan raksasa dalam rangka menghasilkan energi yang
bersih dan bebas karbon dalam jumlah besar.</span></h4>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">’’Penemuan ini memiliki
implikasi yang luar biasa terhadap kesejahteraan sejarah umat manusia di
masa-masa mendatang,’’ kata profesor biokimia dari Imperial College London itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Hanya saja, masih diperlukan
beberapa penyempurnaan dalam penelitian ini. Sebab, kendati menjanjikan,
penemuan ini belum ekonomis. Selain itu, produktivitasnya belum terlalu tinggi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Saat ini tersedia
electrolyzer, yang memisahkan air dengan tenaga listrik, dan sering digunakan
di dunia industri. Namun electrolyzer tidak cocok untuk fotosintesis buatan,
karena biayanya sangat mahal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">PR ke depan adalah
mengintegrasikan penemuan ilmiah baru ini ke dalam sistem photovoltaic yang
sudah ada. Namun Nocera optimistis, sistem tersebut akan menjadi nyata. ’’Ini
kan baru permulaan,’’ kilahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Proyek Revolusi Solar yang
dikerjakan Nocera dan Kanan ini dibiayai oleh Chesonis Family Foundation dan
MIT Solar Frontiers Center. Nocera berharap, dalam sepuluh tahun mendatang, sel
photovoltaic bisa memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga pada siang hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;">Selain itu, bisa menggunakan
energi solar untuk menghasilkan oksigen dan hidrogen, untuk memenuhi sel bahan
bakar rumah mereka. Dan, listrik dengan media kabel yang dialirkan dari pusat
pembangkit mungkin hanya akan menjadi masa lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Fungsi Jaringan Permanen</span></div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 639px;">
<tbody>
<tr style="height: 225.75pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="height: 225.75pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 193.5pt;" valign="top" width="258"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 225.75pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 278.25pt;" valign="top" width="371"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jaringan permanen pada tumbuhan
berfungsi antara lain : </span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada
didalamnya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara
fotosintesis. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat
fotosintesis juga tempat penyimpan hasil fotosintesis. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh
tumbuhan yang muda. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem
dan xilem terdapat pada ibu tulang daun. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah
melalui akar sampai daun. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan. </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Fotosintesis
merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan hijau yang terjadi
pada kloroplast. Dalam fotosintesis terdapat</span><span style="color: navy; font-family: Arial,sans-serif;"> </span><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://bima.ipb.ac.id/%7Etpb-ipb/materi/bio100/Gambar/fotosintesis/fotosintesis.jpg"><span style="color: navy;">dua tahap</span></a></span><span style="color: navy; font-family: Arial,sans-serif;">, </span><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin). Reaksi terang terjadi pada <a href="http://bima.ipb.ac.id/%7Etpb-ipb/materi/bio100/Gambar/fotosintesis/kloroplast.jpg"><span style="color: navy;">grana</span></a> (granum), sedangkan reaksi Calvin terjadi
di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi
energi kimia dan menghasilkan oksigen (O<sub>2</sub>). Sedangkan dalam siklus
Calvin terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO<sub>2</sub>
dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh
dari reaksi terang.</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Dari
semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang
berada pada kisaran <a href="http://bima.ipb.ac.id/%7Etpb-ipb/materi/bio100/Gambar/fotosintesis/cahaya_tampak.jpg"><span style="color: maroon;">cahaya tampak</span></a> (380-700 nm). Cahaya tampak
terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru
(410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Masing-masing
jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada
sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang
terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang
berbeda. Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a
terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru
dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung
dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam
reaksi terang. </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 18pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9KUOA4iMFms005gZDKC8XIpo95_3aQgGAzNLVRru9MJnzPyiD25Nl5RMNa9j9bdto0ckZ_jeo0JBOyj1wPcj2CSK7PnkeKli7B1NXDE2yYNxkGKBiP05QOAjsYAwWuSjh3_9rEyboG_o/s1600-h/photosynthesis.gif"><span style="color: #467839; text-decoration: none;"></span></a></span><b><i><span style="color: #cc33cc; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></i></b><span style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;">Mengenal proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan. daun berfungsi membuat makanan
(karbohidrat) dengan bantuan sinar matahari melalui proses Fotosintesis.
Makhluk hidup yang dapat melakukan proses Fotosintesis adalah tumbuhan kelompok
AUTOTROF.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 18pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 18pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"> Bagian
tumbuhan hijau yang berfungsi menyerap cahaya matahari adalah klorofil yang
terdapat didalam kloropast. Didalam kloroplast terdapat zat warna/ pigmen yang
berfungsi menangkap energi yang tidak dapat ditangkap oleh klorofil. Contohnya:</span><span style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"> pigmen kuning pada</span><span style="color: #333333; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"> wortel dan tomat. Klorofil banyak terdapat
pada jaringan tiang (palisade) dengan demikian fotosintesis berlangsung
terutama di jaringan tiang (palisade).Proses fotosintesis berlangsung berupa
sari-sari makanan (C6H12O6) dan gas oksigen ( O2 ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 18pt; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #cc33cc; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></i></b><span style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;">Perhatikan reaksi fotosintesis berikut ini:<br />
<br />
H2O + CO2 Sinar matahari C6 H12O + O2<br />
klorofil<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
**
Faktor-faktor yang mempengaruhi Fotosintesis. **<br />
Fotosintesis dipengaruhi oleh factor : cahaya, klorofil, ketersediaan CO2 ,
suhu dan air. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"> Fotosintesis</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
adalah suatu proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia" title="Biokimia"><span style="color: black;">biokimia</span></a> yang dilakukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alga" title="Alga"><span style="color: black;">alga</span></a>,
dan beberapa jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri"><span style="color: black;">bakteri</span></a> untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. </span><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif;">Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">bumi</a>.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer" title="Atmosfer">atmosfer</a> bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (<i>photos</i> berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara <b>asimilasi
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon" title="Karbon">karbon</a></b>
karena dalam fotosintesis karbon bebas dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CO2" title="CO2">CO2</a> diikat (difiksasi)
menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gula" title="Gula">gula</a> sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemosintesis&action=edit&redlink=1" title="Kemosintesis (halaman belum tersedia)"><span style="color: #cc2200;">kemosintesis</span></a>,
yang dilakukan oleh sejumlah bakteri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belerang" title="Belerang">belerang</a>.</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> Fotosintesis pada tumbuhan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya
dapat mensintesis makanan langsung. dari senyawa anorganik. Tumbuhan
menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida" title="Karbon dioksida"><span style="color: black; text-decoration: none;">karbon dioksida</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air"><span style="color: black; text-decoration: none;">air</span></a> untuk menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gula" title="Gula"><span style="color: black; text-decoration: none;">gula</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen" title="Oksigen"><span style="color: black; text-decoration: none;">oksigen</span></a>
yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa
berikut ini:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">6H<sub>2</sub>O + 6CO<sub>2</sub> + cahaya → C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub>
(glukosa) + 6O<sub>2</sub></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung <span style="color: black;">melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi" title="Respirasi"><span style="color: black;">respirasi</span></a> seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada
respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi" title="Respirasi"><span style="color: black;">respirasi</span></a>, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi
kimia.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen
yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil" title="Klorofil"><span style="color: black;">klorofil</span></a>. Pigmen inilah yang memberi warna hijau
pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut</span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> kloroplas. klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan
yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Fotosintesis pada alga dan bakteri</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang
hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak
memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi
dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen
dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih
bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof.
Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada
materi yang dihasilkan oleh organisme lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Proses fotosintesis</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Hingga sekarang fotosintesis masih terus
dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun
sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses
fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pengetahuan_alam" title="Ilmu pengetahuan alam"><span style="color: black;">ilmu pengetahuan alam</span></a>
utama, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika" title="Fisika"><span style="color: black;">fisika</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia" title="Kimia"><span style="color: black;">kimia</span></a>,
maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi"><span style="color: black;">biologi</span></a> sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pada tumbuhan, organ utama tempat
berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang
memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas" title="Kloroplas"><span style="color: black;">kloroplas</span></a> berpotensi untuk melangsungkan reaksi
ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stroma&action=edit&redlink=1" title="Stroma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stroma</span></a>.
Hasil fotosintesis (disebut <i>fotosintat</i>) biasanya dikirim ke
jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: <b>reaksi terang</b> (karena memerlukan cahaya) dan <b>reaksi
gelap</b> (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Reaksi terang</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Reaksi terang adalah proses untuk
menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ATP" title="ATP"><span style="color: black;">ATP</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_redoks" title="Reaksi redoks"><span style="color: black;">reduksi</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=NADP&action=edit&redlink=1" title="NADP (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">NADP</span></a>H<sub>2</sub>.
Reaksi ini memerlukan molekul <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air"><span style="color: black;">air</span></a>. Proses diawali dengan
penangkapan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Foton" title="Foton"><span style="color: black;">foton</span></a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmen" title="Pigmen"><span style="color: black;">pigmen</span></a> sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antenna_%28biologi%29&action=edit&redlink=1" title="Antenna (biologi) (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">antena</span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pigmen klorofil menyerap lebih banyak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya"><span style="color: black;">cahaya</span></a> terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah
(650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini
akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi
bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang
yang pendek menyimpan lebih banyak energi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil
untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen
yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II
dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam
fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Fotosintesis dimulai ketika cahaya
mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan
elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari
elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ATP" title="ATP"><span style="color: black;">ATP</span></a>,
satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II
mengalami defisit atau</span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga,
kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang
terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah
elektron dan oksigen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Oksigen dari proses fotosintesis hanya
dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan
oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1930-an" title="1930-an"><span style="color: black;">1930-an</span></a>. Bakteri fotosintetik, selain
sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan</span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> ionisasi sulfida atau hidrogen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya
juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Reaksi gelap</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu
adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_Calvin&action=edit&redlink=1" title="Siklus Calvin (halaman belum tersedia)"><span style="color: #cc2200;">siklus
Calvin</span></a> yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan
kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena
tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam
keadaan gelap (tanpa cahaya).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Faktor penentu laju fotosintesis</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Intensitas cahaya</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Konsentrasi karbon dioksida</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">4.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">5.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Suhu</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">6.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Kadar air</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">7.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">8.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">9.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">10.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Tahap pertumbuhan</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">11.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Penemuan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis
yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun
1800-an.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan
ahli kimia, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jan_van_Helmont&action=edit&redlink=1" title="Jan van Helmont (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Jan
van Helmont</span></a>, seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flandria" title="Flandria"><span style="color: black;">Flandria</span></a> (sekarang bagian
dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belgia" title="Belgia"><span style="color: black;">Belgia</span></a>), melakukan percobaan untuk mengetahui
faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari
penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena
pemberian air. Tapi pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1720" title="1720"><span style="color: black;">1720</span></a>, ahli botani <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris"><span style="color: black;">Inggris</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stephen_Hales&action=edit&redlink=1" title="Stephen Hales (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Stephen
Hales</span></a> berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang
berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah udara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Priestley" title="Joseph Priestley"><span style="color: black;">Joseph Priestley</span></a>, seorang ahli kimia dan
pendeta, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lilin" title="Lilin"><span style="color: black;">lilin</span></a>
menyala dengan sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toples&action=edit&redlink=1" title="Toples (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">toples</span></a>
terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian
menemukan bila ia meletakkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tikus" title="Tikus"><span style="color: black;">tikus</span></a> dalam toples terbalik
bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley
menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Udara" title="Udara"><span style="color: black;">udara</span></a>
dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa
udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh
tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples
tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1778" title="1778"><span style="color: black;">1778</span></a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jan_Ingenhousz" title="Jan Ingenhousz"><span style="color: black;">Jan Ingenhousz</span></a>, dokter kerajaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Austria" title="Austria"><span style="color: black;">Austria</span></a>, mengulangi eksperimen Priestley. Ia
menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat
"memulihkan" udara yang "rusak".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Akhirnya di tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1796" title="1796"><span style="color: black;">1796</span></a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jean_Senebier&action=edit&redlink=1" title="Jean Senebier (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Jean
Senebier</span></a>, seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pastor" title="Pastor"><span style="color: black;">pastor</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perancis" title="Perancis"><span style="color: black;">Perancis</span></a>, menunjukkan bahwa udara yang
“dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh
tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil
menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan
"pemulihan" udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan
bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui
serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan
persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).</span></div>
<h1 style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fotorespirasi</span></h1>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Fotorespirasi</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi" title="Respirasi"><span style="color: black;">respirasi</span></a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a> yang dibangkitkan oleh penerimaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya"><span style="color: black;">cahaya</span></a> yang diterima oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daun" title="Daun"><span style="color: black;">daun</span></a>.
Diketahui pula bahwa kebutuhan energi dan ketersediaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen" title="Oksigen"><span style="color: black;">oksigen</span></a> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29" title="Sel (biologi)"><span style="color: black;">sel</span></a> juga mempengaruhi fotorespirasi. Walaupun
menyerupai respirasi (pernafasan) biasa, yaitu proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasi" title="Oksidasi"><span style="color: black;">oksidasi</span></a> yang melibatkan oksigen, mekanisme
respirasi karena rangsangan cahaya ini agak berbeda dan dianggap sebagai proses
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fisiologi_tumbuhan&action=edit&redlink=1" title="Fisiologi tumbuhan (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">fisiologi</span></a>
tersendiri.</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Proses</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Proses yang disebut juga "asimilasi
cahaya oksidatif" ini terjadi pada sel-sel <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesofil&action=edit&redlink=1" title="Mesofil (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">mesofil</span></a>
daun dan diketahui merupakan gejala umum pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_C3&action=edit&redlink=1" title="Tumbuhan C3 (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">tumbuhan
C3</span></a>, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai" title="Kedelai"><span style="color: black;">kedelai</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" title="Padi"><span style="color: black;">padi</span></a>.
Lebih jauh, proses ini hanya terjadi pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stroma&action=edit&redlink=1" title="Stroma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stroma</span></a>
dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas" title="Kloroplas"><span style="color: black;">kloroplas</span></a>, dan didukung oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peroksisom" title="Peroksisom"><span style="color: black;">peroksisom</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria" title="Mitokondria"><span style="color: black;">mitokondria</span></a>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Secara biokimia, proses fotorespirasi
merupakan cabang dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalur_glikolat&action=edit&redlink=1" title="Jalur glikolat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">jalur
glikolat</span></a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim" title="Enzim"><span style="color: black;">Enzim</span></a> utama yang terlibat adalah enzim yang sama
dalam proses <u>reaksi gelap</u> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis" title="Fotosintesis"><span style="color: black;">fotosintesis</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rubisco" title="Rubisco"><span style="color: black;">Rubisco</span></a> (ribulosa-bifosfat
karboksilase-oksigenase). Rubisco memiliki dua sisi aktif: sisi karboksilase
yang aktif pada fotosintesis dan sisi oksigenase yang aktif pada fotorespirasi.
Kedua proses yang terjadi pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stroma&action=edit&redlink=1" title="Stroma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stroma</span></a>
ini juga memerlukan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Substrat&action=edit&redlink=1" title="Substrat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">substrat</span></a>
yang sama, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ribulosa_bifosfat&action=edit&redlink=1" title="Ribulosa bifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">ribulosa
bifosfat</span></a> (RuBP), dan juga dipengaruhi secara positif oleh
konsentrasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ion" title="Ion"><span style="color: black;">ion</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Magnesium" title="Magnesium"><span style="color: black;">Magnesium</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Derajat_keasaman" title="Derajat keasaman"><span style="color: black;">derajat keasaman</span></a> (pH) sel. Dengan demikian
fotorespirasi menjadi pesaing bagi fotosintesis, suatu kondisi yang tidak disukai
kalangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" title="Pertanian"><span style="color: black;">pertanian</span></a>, karena mengurangi akumulasi energi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Jika kadar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbondioksida" title="Karbondioksida"><span style="color: black;">CO<sub>2</sub></span></a> dalam sel rendah (misalnya karena
meningkatnya penyinaran dan suhu sehingga laju produksi oksigen sangat tinggi
dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomata&action=edit&redlink=1" title="Stomata (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stomata</span></a>
menutup), RuBP akan dipecah oleh Rubisco menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfat" title="Fosfat"><span style="color: black;">P</span></a>-glikolat dan P-gliserat (dengan melibatkan satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul" title="Molekul"><span style="color: black;">molekul</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air"><span style="color: black;">air</span></a>
menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glikolat&action=edit&redlink=1" title="Glikolat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">glikolat</span></a>
dan P-OH). P-gliserat (P dibaca "fosfo") akan didefosforilasi oleh
ADP sehingga membentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ATP" title="ATP"><span style="color: black;">ATP</span></a>. P-glikolat memasuki proses agak rumit
menuju peroksisoma, lalu mitokondria, lalu kembali ke peroksisoma untuk diubah
menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serin" title="Serin"><span style="color: black;">serin</span></a>, lalu gliserat. Gliserat masuk kembali ke
kloroplas untuk diproses secara normal oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_Calvin&action=edit&redlink=1" title="Siklus Calvin (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">siklus
Calvin</span></a> menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliseraldehid-3-fosfat&action=edit&redlink=1" title="Gliseraldehid-3-fosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">gliseraldehid-3-fosfat</span></a> (G3P).</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Kegunaan</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Peran fotorespirasi diperdebatkan namun semua
kalangan sepakat bahwa fotorespirasi merupakan penyia-nyiaan energi. Dari sisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi" title="Evolusi"><span style="color: black;">evolusi</span></a>, proses ini dianggap sebagai sisa-sisa
ciri masa lampau (relik). Atmosfer pada masa lampau mengandung oksigen pada
kadar yang rendah, sehingga fotorespirasi tidak terjadi seintensif seperti masa
kini. Fotorespirasi dianggap bermanfaat karena menyediakan CO<sub>2</sub> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia" title="Amonia"><span style="color: black;">NH<sub>3</sub></span></a> bebas untuk diasimilasi ulang, sehingga
dianggap sebagai mekanisme daur ulang (efisiensi). Pendapat lain menyatakan
bahwa fotorespirasi tidak memiliki fungsi fisiologis apa pun, baik sebagai
penyedia <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino" title="Asam amino"><span style="color: black;">asam amino</span></a> tertentu (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serin" title="Serin"><span style="color: black;">serin</span></a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glisin" title="Glisin"><span style="color: black;">glisin</span></a>) maupun sebagai pelindung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil" title="Klorofil"><span style="color: black;">klorofil</span></a> dari perombakan karena <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fotooksidasi&action=edit&redlink=1" title="Fotooksidasi (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">fotooksidasi</span></a>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Karena tidak efisien, sejumlah tumbuhan
mengembangkan mekanisme untuk mencegah fotorespirasi. Untuk menekan
fotorespirasi, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_C4&action=edit&redlink=1" title="Tumbuhan C4 (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">tumbuhan
C4</span></a> mengembangkan strategi ruang dengan memisahkan jaringan yang
melakukan reaksi terang (sel mesofil) dan reaksi gelap (sel selubung pembuluh,
atau <i>bundle sheath</i>). Sel-sel mesofil tumbuhan C4 tidak memiliki Rubisco.
Strategi yang diambil <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_CAM&action=edit&redlink=1" title="Tumbuhan CAM (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">tumbuhan
CAM</span></a> bersifat waktu (temporal), yaitu memisahkan waktu untuk reaksi
terang (pada saat penyinaran penuh) dan reaksi gelap (di malam hari).</span></div>
<h1 style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kloroplas</span></h1>
<h3 style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 11pt; font-weight: normal;"><br /></span></i></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Bagian-bagian <i>Chloroplast</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Kloroplas</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"> atau
<i>Chloroplast</i> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Plastid&action=edit&redlink=1" title="Plastid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">plastid</span></a>
yang mengandung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil" title="Klorofil"><span style="color: black;">klorofil</span></a>. Di dalam kloroplas berlangsung fase
terang dan fase gelap dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis" title="Fotosintesis"><span style="color: black;">fotosintesis</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a>. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh
tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: black;">sel</span></a>.
Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada
tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm,
kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma" title="Sitoplasma"><span style="color: black;">sitoplasma</span></a> tetapi bentuk dan posisinya
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ganggang" title="Ganggang"><span style="color: black;">ganggang</span></a>, bentuknya dapat seperti mangkuk,
spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirenoid&action=edit&redlink=1" title="Pirenoid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">pirenoid</span></a>.<br />
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biofita&action=edit&redlink=1" title="Biofita (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">biofita</span></a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Likopoda&action=edit&redlink=1" title="Likopoda (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">likopoda</span></a>
dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi
melalui pertumbuhan dan pembelahan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proplastid&action=edit&redlink=1" title="Proplastid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">proplastid</span></a>
di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meristem" title="Meristem"><span style="color: black;">meristem</span></a>. Secara khas kloroplas dewasa mencakup
dua membran luar yang meny</span><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">elim</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">uti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stroma&action=edit&redlink=1" title="Stroma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stroma</span></a>
homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam
sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa
gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid
menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat
dalam fase fotosintesis yang bergantung pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya"><span style="color: black;">cahaya</span></a>. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang
bebas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmen" title="Pigmen"><span style="color: black;">pigmen</span></a>.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota" title="Prokariota"><span style="color: black;">Prokariota</span></a> yang berfotosintesis tidak mempunyai
kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma" title="Sitoplasma"><span style="color: black;">sitoplasma</span></a> dan memiliki susunan yang beragam
dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: black;">DNA</span></a>
lingkar dan mesin sistesis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein"><span style="color: black;">protein</span></a>, termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom" title="Ribosom"><span style="color: black;">ribosom</span></a> dari tipe <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotik" title="Prokariotik"><span style="color: black;">prokariotik</span></a>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Struktur Kloroplas</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian
dalam.Bagian amplop kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat
permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein
transpor melekat, dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar
dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas mengandung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: black;">DNA</span></a>
, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/RNA" title="RNA"><span style="color: black;">RNAs</span></a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom" title="Ribosom"><span style="color: black;">ribosom</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stroma&action=edit&redlink=1" title="Stroma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">stroma</span></a>
(tempat terjadinya reaksi gelap), dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Granum&action=edit&redlink=1" title="Granum (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">granum</span></a>.
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Granum&action=edit&redlink=1" title="Granum (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Granum</span></a>
terdiri atas <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Membran_tilakoid&action=edit&redlink=1" title="Membran tilakoid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">membran
tilakoid</span></a> (tempat terjadinya reaksi terang) dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_tilakoid&action=edit&redlink=1" title="Ruang tilakoid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">ruang
tilakoid</span></a> (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman C<sub>3</sub>,
kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C<sub>3</sub> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" title="Padi"><span style="color: black;">padi</span></a>
(<i>Oryza sativa</i>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" title="Gandum"><span style="color: black;">gandum</span></a> (<i>Triticum aestivum</i>),
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_kedelai" title="Kacang kedelai"><span style="color: black;">kacang kedelai</span></a> (<i>Glycine max</i>), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang" title="Kentang"><span style="color: black;">kentang</span></a> (<i>Solanum tuberosum</i>). Pada tanaman
C<sub>4</sub>, kloroplas terletak pada sel mesofil dan bundle sheath cell.
Contoh tanaman C<sub>4</sub> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" title="Jagung"><span style="color: black;">jagung</span></a> (<i>Zea mays</i>) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tebu" title="Tebu"><span style="color: black;">tebu</span></a>
(<i>Saccharum officinarum</i>).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Genom Kloroplas</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi merupakan evolusi dari bakteri
fotosintetik menjadi organel sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024
pasang nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang mengandung
gen-gen <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RRNA&action=edit&redlink=1" title="RRNA (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">rRNA</span></a>
(16S dan 23S rRNAs) untuk pembentukan ribosom. Genom kloroplas mempunyai
subunit yang besar yaitu penyandi <i>ribulosa biphosphate carboxylase</i>.
Protein yang terlibat di dalam kloroplas sebanyak 60 protein. 2/3nya
diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara 1/3nya diekspresikan
dari genom kloroplas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:ATP.png" title="Perbesar"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC6%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif" width="15" /></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Rumus
struktur adenosin trifosfat (ATP)</span></i><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Adenosin trifosfat</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"> (ATP)</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
adalah suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleotida" title="Nukleotida"><span style="color: black;">nukleotida</span></a> yang dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia" title="Biokimia"><span style="color: black;">biokimia</span></a> dikenal sebagai "satuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul" title="Molekul"><span style="color: black;">molekular</span></a>" pertukaran energi intraselular;
artinya, ATP dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: black;">sel</span></a>.
ATP juga berperan penting dalam sintesis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleat" title="Asam nukleat"><span style="color: black;">asam nukleat</span></a>. Molekul ATP juga digunakan untuk
menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_selular&action=edit&redlink=1" title="Respirasi selular (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">respirasi
selular</span></a>. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat
berfungsi sebagai agen <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Signaling&action=edit&redlink=1" title="Signaling (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">signaling</span></a>
yang mempengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap perubahan lingkungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Komposisi Kimia</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">ATP
terdiri dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosin&action=edit&redlink=1" title="Adenosin (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">adenosin</span></a>
dan tiga gugus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfat" title="Fosfat"><span style="color: black;">fosfat</span></a>. Rumus empirisnya adalah C<sub>10</sub>H<sub>16</sub>N<sub>5</sub>O<sub>13</sub>P<sub>3</sub>,
dan rumus kimianya adalah C<sub>10</sub>H<sub>8</sub>N<sub>4</sub>O<sub>2</sub>NH<sub>2</sub>(OH)<sub>2</sub>(PO<sub>3</sub>H)<sub>3</sub>H,
dengan bobot molekul <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_E-25_kg&action=edit&redlink=1" title="1 E-25 kg (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">507.184</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_massa_atom" title="Satuan massa atom"><span style="color: black;">u</span></a>. Gugus
fosforil pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AMP&action=edit&redlink=1" title="AMP (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">AMP</span></a>
disebut gugus alfa, beta, and gamma fosfat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Sintesis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:ATP-3D-vdW.png" title="Perbesar"><span style="color: black; text-decoration: none;"><img border="0" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC6%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif" width="15" /></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Model molekul ATP</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">ATP
dapat dihasilkan melalui berbagai proses selular, namun seringnya dijumpai di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria" title="Mitokondria"><span style="color: black;">mitokondria</span></a> melalui proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosforilasi_oksidatif" title="Fosforilasi oksidatif"><span style="color: black;">fosforilasi oksidatif</span></a>
dengan bantuan enzim pengkatalisis <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ATP_sintetase&action=edit&redlink=1" title="ATP sintetase (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">ATP
sintetase</span></a>. Pada tumbuhan, proses ini lebih sering dijumpai di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas" title="Kloroplas"><span style="color: black;">kloroplas</span></a> melalui proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis" title="Fotosintesis"><span style="color: black;">fotosintesis</span></a>. Bahan bakar utama sintesis ATP
adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa" title="Glukosa"><span style="color: black;">glukosa</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak" title="Asam lemak"><span style="color: black;">asam lemak</span></a>. Mula-mula, glukosa dipecah menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvat" title="Piruvat"><span style="color: black;">piruvat</span></a> di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitosol" title="Sitosol"><span style="color: black;">sitosol</span></a>. Dari satu molekul glukosa akan
dihasilkan dua molekul ATP. Tahap akhir dari sintesis ATP terjadi dalam
mitokondria dan menghasilkan total 36 ATP.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">ATP dalam tubuh manusia</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Jumlah
total ATP dalam tubuh manusia berkisar pada 0,1 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mol" title="Mol"><span style="color: black;">mol</span></a>.
Energi yang digunakan oleh sel manusia untuk melakukan hidrolisis dapat
berjumlah 200 hingga 300 mol ATP per hari. Artinya, setiap molekul ATP didaur
ulang sebanyak 2000 hingga 3000 kali setiap hari. ATP tidak dapat disimpan,
karenanya sintesis harus segera diikuti dengan penggunaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Trifosfat lain</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Sel
juga memiliki trifosfat nukleosida mengandung energi tinggi yang lain, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanin_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Guanin trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">guanin
trifosfat</span></a> (GTP). Energi dapat dengan mudah ditransfer antar
trifosfat-trifosfat ini dengan ATP melalui reaksi yang di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katalisis" title="Katalisis"><span style="color: black;">katalisis</span></a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleosida_difosfokinase&action=edit&redlink=1" title="Nukleosida difosfokinase (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">nukleosida difosfokinase</span></a>: Energi dilepaskan
ketika terjadi hidrolisis terhadap ikatan-ikatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfat" title="Fosfat"><span style="color: black;">fosfat</span></a> berenergi tinggi. Energi ini dapat digunakan oleh
berbagai macam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim" title="Enzim"><span style="color: black;">enzim</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_motor&action=edit&redlink=1" title="Protein motor (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">protein
motor</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protein_transpor&action=edit&redlink=1" title="Protein transpor (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">protein
transpor</span></a> untuk melangsungkan kehidupan sel. Selain energi,
hidrolisis akan melepaskan fosfat anorganik dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_difosfat" title="Adenosin difosfat"><span style="color: black;">adenosin difosfat</span></a> (ADP) yang dapat dipeach lagi
menjadi satu ion fosfat dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosin_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Adenosin monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">adenosin
monofosfat</span></a> (AMP). ATP juga dapat langsung dipecah menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosin_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Adenosin monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">adenosin
monofosfat</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirofosfat&action=edit&redlink=1" title="Pirofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">pirofosfat</span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Reaksi ADP dengan
GTP</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ADP" title="ADP"><span style="color: black;">ADP</span></a> + <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GTP&action=edit&redlink=1" title="GTP (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">GTP</span></a> <img alt="\to" border="0" height="8" src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC6%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif" width="18" />ATP + <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/GDP" title="GDP"><span style="color: black;">GDP</span></a>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Belakangan
ini banyak dibicarakan kemungkinan menggunakan ATP sebagai sumber energi untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi" title="Nanoteknologi"><span style="color: black;">nanoteknologi</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Implan" title="Implan"><span style="color: black;">implan</span></a> sehingga peralatan seperti alat pacu jantung buatan
tidak lagi memerlukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai" title="Baterai"><span style="color: black;">baterai</span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Peran biokimia dan fisiologi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Peran
ATP yang paling banyak dikenali orang adalah sebagai pembawa energi, dalam
bentuk yang tertukar sebagai ATP dan ADP. Fungsi ini berlangsung di berbagai
kompartemen sel, tetapi kebanyakan terjadi pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitosol" title="Sitosol"><span style="color: black;">sitosol</span></a> (ruang di dalam sitoplasma yang berisi
cairan kental). Sebagai pembawa energi, ATP juga banyak dijumpai pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria" title="Mitokondria"><span style="color: black;">mitokondria</span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">ATP
dan nukleosida trifosfat lainnya dapat berada di luar sel, menempati matriks
ekstraselular. Di sini mereka berperan sebagai agen signaling yang merespon
perubahan lingkungan atau gangguan dari organisme lain untuk kemudian ditangkap
oleh reseptor pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel" title="Membran sel"><span style="color: black;">membran sel</span></a>. Mekanisme
ini belum banyak dipelajari dan diketahui terjadi pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan" title="Hewan"><span style="color: black;">hewan</span></a>
dan, ternyata, juga pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a>.<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfat#cite_note-0"><span style="color: black;">[1]</span></a></sup></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Rujukan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfat#cite_ref-0"><span style="color: black;">^</span></a></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
Roux SJ dan Steinbrunner I. 2007. Extracellular ATP: an unexpected role as a
signaler in plants. <i>Trends in Plant Science</i> 12:522-528.
doi:10.1016/j.plants.2007.09.003 </span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="background: #FDFDFD; border: solid #AAAAAA 1.0pt; mso-border-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-cellspacing: 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border: none; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt;"><div align="center">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td colspan="2" style="padding: .75pt 12.0pt .75pt 12.0pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;">Nukleobasa, nukleosida, dan
nukleotida</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td nowrap="nowrap" style="padding: .75pt 12.0pt .75pt 12.0pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleobasa" title="Nukleobasa"><span style="color: black;">Nukleobasa</span></a></span></div>
</td>
<td style="border-left: solid windowtext 1.5pt; border: none; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 100.0%;" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purina" title="Purina"><span style="color: black;">Purina</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenina" title="Adenina"><span style="color: black;">Adenina</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Guanina" title="Guanina"><span style="color: black;">Guanina</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Analog_purina&action=edit&redlink=1" title="Analog purina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Analog
purina</span></a>) · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirimidina&action=edit&redlink=1" title="Pirimidina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Pirimidina</span></a>
(<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Urasil" title="Urasil"><span style="color: black;">Urasil</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timina" title="Timina"><span style="color: black;">Timina</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitosina" title="Sitosina"><span style="color: black;">Sitosina</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Analog_pirimidina&action=edit&redlink=1" title="Analog pirimidina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Analog
pirimidina</span></a>)</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td nowrap="nowrap" style="padding: .75pt 12.0pt .75pt 12.0pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleosida" title="Nukleosida"><span style="color: black;">Nukleosida</span></a>/<br />
(NB+<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pentosa" title="Pentosa"><span style="color: black;">pentosa</span></a>)</span></div>
</td>
<td style="border-left: solid windowtext 1.5pt; border: none; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 100.0%;" width="100%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td nowrap="nowrap" style="background: #DDDDFF; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #AAAAAA 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-right-alt: solid #AAAAAA .75pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ribonukleosida&action=edit&redlink=1" title="Ribonukleosida (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Ribonukleosida</span></a></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt; width: 100.0%;" valign="top" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosina&action=edit&redlink=1" title="Adenosina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Adenosina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanosina&action=edit&redlink=1" title="Guanosina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Guanosina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uridina&action=edit&redlink=1" title="Uridina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Uridina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitidina&action=edit&redlink=1" title="Sitidina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Sitidina</span></a></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td nowrap="nowrap" style="background: #DDDDFF; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #AAAAAA 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-right-alt: solid #AAAAAA .75pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiribonukleosida&action=edit&redlink=1" title="Deoksiribonukleosida (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksiribonukleosida</span></a></span></div>
</td>
<td style="background: #F7F7F7; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt; width: 100.0%;" valign="top" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiadenosina&action=edit&redlink=1" title="Deoksiadenosina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksiadenosina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiguanosina&action=edit&redlink=1" title="Deoksiguanosina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksiguanosina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Timidina&action=edit&redlink=1" title="Timidina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Timidina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiuridina&action=edit&redlink=1" title="Deoksiuridina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksiuridina</span></a> · <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksisitidina&action=edit&redlink=1" title="Deoksisitidina (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksisitidina</span></a></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td nowrap="nowrap" style="padding: .75pt 12.0pt .75pt 12.0pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleotida" title="Nukleotida"><span style="color: black;">Nukleotida</span></a>/<br />
(NS+<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfat" title="Fosfat"><span style="color: black;">fosfat</span></a>)</span></div>
</td>
<td style="border-left: solid windowtext 1.5pt; border: none; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 100.0%;" width="100%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td nowrap="nowrap" style="background: #DDDDFF; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #AAAAAA 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-right-alt: solid #AAAAAA .75pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ribonukleotida&action=edit&redlink=1" title="Ribonukleotida (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Ribonukleotida</span></a></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt; width: 100.0%;" valign="top" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;">monofosfat</span></i><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Adenosina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">AMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanosina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Guanosina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">GMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uridina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Uridina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">UMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitidina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Sitidina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">CMP</span></a>) · <i>difosfat</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosina_difosfat" title="Adenosina difosfat"><span style="color: black;">ADP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanosina_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Guanosina difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">GDP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uridina_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Uridina difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">UDP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitidina_difosfata&action=edit&redlink=1" title="Sitidina difosfata (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">CDP</span></a>) · <i>trifosfat</i> (ATP, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanosina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Guanosina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">GTP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uridina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Uridina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">UTP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitidina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Sitidina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">CTP</span></a>)</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td nowrap="nowrap" style="background: #DDDDFF; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #AAAAAA 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-right-alt: solid #AAAAAA .75pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiribonukleotida&action=edit&redlink=1" title="Deoksiribonukleotida (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deoksiribonukleotida</span></a></span></div>
</td>
<td style="background: #F7F7F7; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt; width: 100.0%;" valign="top" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;">monofosfat</span></i><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiadenosina_monofosfata&action=edit&redlink=1" title="Deoksiadenosina monofosfata (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dAMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiguanosina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiguanosina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dGMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiuridina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiuridina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dUMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Timidina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Timidina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">TMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksisitidina_monofosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksisitidina monofosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dCMP</span></a>) · <i>difosfat</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiadenosina_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiadenosina difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dADP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiguanosine_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiguanosine difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dGDP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Timidina_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Timidina difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">TDP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksisitidina_difosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksisitidina difosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dCDP</span></a>) · <i>trifosfat</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiadenosina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiadenosina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dATP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksiguanosina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksiguanosina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dGTP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Timidina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Timidina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">TTP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deoksisitidina_trifosfat&action=edit&redlink=1" title="Deoksisitidina trifosfat (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">dCTP</span></a>)</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
<td style="height: 1.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td nowrap="nowrap" style="background: #DDDDFF; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #AAAAAA 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-right-alt: solid #AAAAAA .75pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleotida_siklik&action=edit&redlink=1" title="Nukleotida siklik (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Siklik</span></a></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: .6pt 12.0pt .6pt 12.0pt; width: 100.0%;" valign="top" width="100%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adenosina_monofosfat_siklik&action=edit&redlink=1" title="Adenosina monofosfat siklik (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">cAMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guanosinan_monofosfat_siklikCyclic_guanosine&action=edit&redlink=1" title="Guanosinan monofosfat siklikCyclic guanosine (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">cGMP</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Di-GMP_siklik&action=edit&redlink=1" title="Di-GMP siklik (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">c-di-GMP</span></a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ADP-ribosa_siklik&action=edit&redlink=1" title="ADP-ribosa siklik (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">cADPR</span></a></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;">Reduksi</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt;"> menjelaskan <b>penambahan</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektron" title="Elektron"><span style="color: black;">elektron</span></a> oleh sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul" title="Molekul"><span style="color: black;">molekul</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atom" title="Atom"><span style="color: black;">atom</span></a>,
atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ion" title="Ion"><span style="color: black;">ion</span></a>. </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Klorofil</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
adalah kelompok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmen" title="Pigmen"><span style="color: black;">pigmen</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis" title="Fotosintesis"><span style="color: black;">fotosintesis</span></a> yang terdapat dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a>, menyerap cahaya merah, biru dan ungu,
serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri
warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya"><span style="color: black;">cahaya</span></a> yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya
dalam proses fotosintesis.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Klorofil A merupakan salah satu bentuk
klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Autotrof" title="Autotrof"><span style="color: black;">autotrof</span></a>. Klorofil B terdapat pada ganggang
hijau chlorophyta dan tumbuhan darat. Klorofil C terdapat pada ganggang coklat
Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang
merah Rhadophyta.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;"> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="13" src="PicExportError" width="13" /><span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">Foton</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: Arial,sans-serif;">
adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton
dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang
radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektron" title="Elektron"><span style="color: black;">elektron</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Quark" title="Quark"><span style="color: black;">quark</span></a>,
karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan
kecepatan cahaya, c. Foton
memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme
gelombang-partikel").</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">semoga bermanfaat bagi kita semua .....</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">by :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> ana trisnawati</span></div>Ana Trisnawatihttp://www.blogger.com/profile/12591586250212615993noreply@blogger.com0